EXCELSIOR

Banyak hal yang bisa dibahas ketika seseorang menyebutkan tentang harapan. Secara umum, harapan adalah suatu kejadian yang diinginkan untuk terjadi di masa yang akan datang. Harapan bisa menjadi kekuatan tambahan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Pernah ada suatu cerita yang menjelaskan sebuah penelitian yang melibatkan dua ekor tikus. Salah satu tikus dimasukkan dalam kotak yang tertutup rapat tanpa sedikitpun cahaya matahari, seekor tikus lainnya pun dimasukkan dalam kotak tertutup rapat namun diberikan sedikit lubang agar cahaya bisa masuk, selebihnya tidak ada perlakuan yang berbeda antar kedua tikus tersebut. Setelah beberapa waktu, tikus yang terkurung dalam kotak yang terdapat sedikit cahaya mampu bertahan hidup lebih lama dibandingkan tikus yang terkurung tanpa cahaya. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya cahaya membuat harapan hidup tikus tersebut menjadi lebih besar.

Harapan yang baik adalah harapan yang dapat dikendalikan. Akan menjadi hal yang sia-sia ketika seseorang telah membuat harapan tetapi tidak disertai dengan kemampuan atau usaha yang sesuai. Seperti banyak orang mengatakan bahwa kita harus menjadi sosok yang optimistis asalkan tetap realistis. Kita boleh yakin bahwa kita bisa menjadi orang yang pintar, tetapi kita harus tetap sadar bahwa salah satu hal yang bisa membuat pintar adalah belajar, karena kepintaran tidak datang begitu saja.

Seseorang boleh berharap apa saja, tidak ada aturan yang melarang seseorang untuk berharap sesuatu. Namun terkadang seseorang membuat harapan yang justru membuat dirinya 'jatuh'. Salah satunya adalah berharap kepada manusia. Ketika kita berharap pada manusia, secara tidak sadar kita seperti melakukan sebuah perjudian yang mempunyai dua kemungkinan, yaitu senang atau sedih. Suatu saat, harapan tersebut bisa memberikan suatu kebahagiaan, tapi di saat lainnya bisa saja harapan tersebut membuat seseorang masuk dan jatuh ke suatu dunia yang bernama kesedihan.

Ketika peluang memperoleh rasa senang datang, seseorang tidak akan terlalu merasakan efek dari berharap kepada manusia. Tetapi sebaliknya, ketika suatu harapan kepada manusia menghasilkan kesedihan, efeknya akan sangat terasa. Bahkan tidak hanya terjadi pada saat itu, bisa terus terjadi hingga ke waktu-waktu selanjutnya sampai orang tersebut sadar bahwa dia telah melakukan kesalahan karena berharap pada manusia. Seperti orang yang menaiki roller coaster, rasa senang datang ketika roller coaster beranjak naik dan kita bisa menikmati keadaan sekitar dari lokasi yang semakin tinggi, namun situasi berubah menjadi tegang ketika roller coaster memasuki lintasan menurun, berbelok, bahkan memutar, sampai ketegangan itu hilang ketika roller coaster telah berhenti.

Lalu pada siapa kita berharap?

Sebelum saya menjawab, pasti sudah ada suatu jawaban yang terbayang dalam pikiran siapapun yang membaca.

Ya, berharap pada Allah adalah suatu jawaban yang paling tepat.

Tetapi jangan berharap akan mendapatkan sesuatu yang besar jika kita tidak pernah melakukan usaha yang besar. Seseorang yang memancing di selokan yang kecil tidak akan pernah mendapatkan bahkan melihat seekor paus yang besar. Butuh keberanian besar, kapal yang besar, serta kemampuan yang baik untuk bisa mendapatkan ikan yang besar di lautan.

Jadi, kita boleh berharap setelah kita berani bertindak. Tanpa tindakan, harapan hanya akan menjadi mimpi yang hilang tersapu mentari pagi.

Categories: ,

Leave a Reply