Hari pertama datang di Palembang, kurang tidur dan akhirnya foto dengan tampang ngantuk.

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Hari pertama acara kali ini diisi dengan seminar nasional dengan tiga orang narasumber dari Dinas Pertanian, PT. Pupuk Sriwidjaja, dan Bank BNI.

Graha Bina Praja Palembang

Malam harinya, kegiatan diisi dengan perkenalan masing-masing delegasi dari setiap kampus yang mengirimkan perwakilan.

Wisma Atlet Jakabaring

Hari kedua acara merupakan pelaksanaan LKTI yang diadakan di Rektorat Universitas Sriwijaya. Peserta dibagi ke dalam dua kelompok dan pada lomba ini IPB mengirimkan dua tim yang keduanya memperoleh juara, masing-masing juara 1 yang diraih oleh kelompok Arif dan juara 3 oleh kelompok Raihan dan Mayank.

Rektorat Universitas Sriwijaya Inderalaya Palembang

Hari ketiga adalah pelaksanaan LFDPN yang diadakan di Gedung Teater Universitas Sriwijaya. Mungkin karena ada keberuntungan juga, tim IPB lagi-lagi mendapat juara pertama.

Gedung Teater Universitas Sriwijaya Inderalaya Palembang

Selesai dari Gedung Teater, peserta diajak berkeliling di Kampus Universitas Sriwijaya dan mampir di Gedung Fakultas Pertanian.

Kampus Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Masih di hari ketiga namun pada malam harinya, peserta kegiatan pergi menikmati malam di salah satu ikon kota Palembang yaitu Jembatan Ampera. Banyak masyarakat yang berjualan disini, entah itu makanan maupun berbagai barang-barang lainnya.

Jembatan Ampera Palembang

Hari keempat kegiatan dilaksanakan di PT. Pupuk Sriwidjaja. Ada pemaparan dan tanya jawab dengan pihak Pusri yang dilanjutkan dengan berkeliling di area pabrik.

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Sore harinya, tidak ada kegiatan dari panitia. Delegasi IPB memutuskan untuk pergi ke Gelora Sriwijaya yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat menginap.

Gelora Sriwijaya Palembang

Selain itu juga ada Monumen Parmeswari yang terletak di depan gerbang Sriwijaya Sport Center.

Monumen Parmeswari Jakabaring

Hari terakhir kegiatan, peserta diajak panitia untuk pergi ke Pulau Kemaro.

Pulau Kemaro Palembang

Sore harinya, akhirnya kami kembali ke Jakarta. Banyak hal yang kami peroleh selama lima hari di Palembang. Pengalaman bertambah, teman bertambah, tapi sayang uang berkurang hehehe

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Tujuan utama kali ini adalah menanyakan kepastian informasi ke Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian terkait rencana kunjungan HIPMA ke ditjen PPHP, dan juga memastikan rencana kunjungan ke Godong Ijo, Depok. Namun karena terkendala waktu, survey awal ke Godong Ijo terpaksa ditunda.

Sebagai kota satelit yang terletak di sekitar kota metropolitan Jakarta, Depok menjadi salah satu akses masuk ke Jakarta dan menjadi salah satu kota penunjang bagi Jakarta. Engga salah juga kalau kota ini terus berkembang, terutama di bidang jasa khususnya makanan. Memanfaatkan sedikit waktu yang ada, engga ada salahnya sedikit nikmatin kuliner yang ada di sekitar Depok. Kali ini pergi bareng nora sama titha dan milih Strawberry Cafe yang ada di daerah Lenteng Agung. Di perjalanan, sempet nyoba Es Pocong. Karena memang penasaran dan ada kesempatan untuk nyoba, akhirnya mampir dulu kesana.

es pocong

Penampilan minumannya memang engga seserem namanya. Es pocong dibuat dari bubur sumsum yang dicampur dengan potongan pisang kepok yang dikukus dan setelah itu diberi sirup sebagai pemanis lalu disajikan dalam gelas dengan pecahan es batu. Lumayan untuk sekedar penghilang haus dan juga sedikit bikin kenyang.

Satu dari rangkaian acara Agribisnis Festival 2012 adalah penanaman pohon. Bibit yang ditanam adalah bibit pohon sengon. Penanaman dilakukan di sekitar area BMKG di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor. Total bibit yang ditanam di area ini mencapai 100 bibit. Sebelumnya, peserta penanaman pohon datang ke lokasi menggunakan sepeda yang difasilitasi panitia. Sepeda tersebut merupakan fasilitas yang diperoleh peserta dari acara Fun Bike yang juga merupakan bagian dari Agrifest 2012.

nasi megono

Pekalongan, selain batiknya ternyata ada hal lain yang layak untuk dicoba ketika mengunjungi kota ini, yaitu Sego Megono. Ketika melewati sebuah jalan di kota ini, nama makanan khas Pekalongan tersebut langsung menarik perhatian.
Makanan yang berbahan dasar nasi dengan campuran nangka muda yang dicincang dan diberi parutan kelapa itu memberikan cita rasa tersendiri bagi orang yang baru pertama kali mencoba makanan tersebut. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati makanan tersebut dengan berbagai lauk yang disajikan disana, seperti telur, tempe, ikan, ayam, sate keong, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tidak perlu khawatir dengan harga dari makanan ini, meskipun memiliki rasa yang khas, harga sego megono masih tergolong murah dan tidak akan menguras isi dompet.

"Local Food", salah satu misi yang dibawa dalam kegiatan kampanye diversivikasi pangan yang merupakan salah satu rangkaian dari acara Agribisnis Festival yang dilaksanakan oleh Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA) Institut Pertanian Bogor.
Kampanye diversivikasi pangan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 September 2012 sejak siang sampai sore hari bertempat di sekitar Tugu Kujang, Bogor. Berbeda dengan kampanye lainnya yang hanya meneriakkan aspirasi, kampanye diversivikasi pangan ini juga memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengurangi konsumsi beras nasional. Tidak hanya penjelasan, panitia acara memberikan makanan berupa produk hasil lahan pangan lokal seperti kue dan brownies yang berbahan dasar tepung ubi, singkong, dan bahan pangan lokal lainnya secara gratis.

Mega Fieldtrip 2012 yang pada tahun ini kepanitiaannya dilaksanakan oleh mahasiswa Departemen Agribisnis 48 (angkatan 2011) memilih Bukit Baros Sukabumi sebagai tujuan utamanya. Kegiatan yang terlaksana pada  23 September 2012 ini diikuti oleh mahasiswa Departemen Agribisnis angkatan 46, 47, dan 48 serta seorang dosen sebagai pembimbing.

PT. Bukit Baros Cempaka yang menjadi perusahaan tujuan merupakan salah satu perusahaan penghasil keju yang ada di wilayah Jawa Barat.
Bukit Baros Cempaka didirikan pada tahun 1999 dan pada mulanya usahanya adalah mngelola sapi perah untuk memproduksi susu murni, yang kemudian berkembang menjadi produsen keju terutama keju Gouda dari Belanda dan Mozzarella dari Italia.

Keju Gouda

Pada tahun 2001 bukit baros cempaka memperluas jenis produksinya dengan produk-produk dairy lainnya seperti  Butter, Ricotta, Finger Mozzarella, Set Yoghurt, dan Drink Yoghurt dengan berbagai  jenis dan rasa.
Pengembangan produk terus berlanjut pada jenis snack dan kue kering yang keseluruhannya memakai keju Gouda sebagai bahan dasar campuran.
Produk-produk tersebut antara lain Cheese Stick, Cheese chips dengan rasa garlic dan Jinten Kaastengel, Nastar keju, dan kue kering lainnya.

Produk Olahan Keju

Akhir tahun 2002 bukit baros cempaka menambah jenis produknya dengan keju sejenis Mozzarella yang disebut dengan keju Naturella dan Pizza Cheese.

Peserta yang hadir pada fieldtrip kali ini bisa mengikuti paket One Day Trip yang terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu menyaksikan cara pembuatan keju di pabrik keju, kunjungan ke kandang sapi dan memerah secara langsung susu sapi, melihat proses pembuatan Pizza Cheese, serta menikmati hasil olahan Finger Mozzarella, teh, dan kopi asli Bukit Baros.
Peserta fieldtrip juga dapat mengikuti outbond yang telah disiapkan panitia. Outbond kali ini terdiri atas lima jenis permainan yang masing-masing memiliki esensi dan pelajaran yang dapat diambil hikmahnya oleh peserta.

Selain mengunjungi bukit baros, tempat lain yang dituju adalah Mochi Kaswari yang berada di Jalan Bhayangkara Gang Kaswari. Disana terdapat toko dan pabrik pembuatan kue mochi yang menjadi oleh-oleh khas Sukabumi.

Sayang kali ini juga semuanya belum bisa datang. Tapi seengganya tetap ada komunikasi dan semoga bisa kumpul lagi di kesempatan yang berbeda.

D'Cost - Cirebon Super Block